Jumat, 17 Februari 2012

Belajar Public Speaking

Dalam era globalisasi ini, kita akan mengalami proses sosialisai yang sangat luas , baik dengan teman, rekan kerja, bahkan kepada atasan sekalipun. Oleh sebab itu di era globalisasi ini kita dituntut untuk memiliki public speaking yang baik. Pada artikel kali ini saya akan mengemukakan sedikit Gagasan Kecil-ku mengenai pembelajaran public speaking


Apa itu public speaking ?

Public speaking merupakan kegiatan dimana kita dituntut untuk berbicara di depan umum dengan tatanan bahasa yang baik dan juga santun,
baik untuk menyampaikan pendapat, memberikan sambutan pada suatu acara, hingga membawakan suatu acara.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 8 ( 2 SMP) , materi tentang public speaking sudah di masukan menjadi salah satu materi yang diajarkan. Dalam materi ini seorang siswa diajarkan untuk dapat berbicara di depan umum Namun, materi belumlah cukup untuk menunjang kemampuan publick speaking seseorang. Kemampuan ini tentunya perlu diasah.

Cara Mengasah Public Speaking

Public speaking dapat dilatih serta dikembangkan dengan cara yang paling sederhana sekalipun. Cara yang paling sederhana adalah menjadi MC dalam sebuah acara pada sebuah komunitas kecil. Sebagai pelajar, cara sederhana tersebut dapat kita terapkan di kelas kita, semisal dalam kelas ( juga bisa komunitas lain) ada sebuah acara yang memerlukan seorang MC, anda dapat mengajukan diri sebagai MC dalam acara tersebut. Intinya, cara mengasah kemampuan ini adalah berlatih untuk berbicara di depan umum baik menjadi MC dalam suatu acara sederhana maupun menjadi peserta yang menyampaikan pendapat di depan peserta lain.

public speaking pertama saya, di kopi darat bersama @dotsemarang

Hambatan Dalam Public Speaking

Musuh terbesar saat ber-public speaking adalah perasaan MALU, TAKUT, GUGUP. Rasa tersebut pasti akan muncul terutama saat pertama kali berbicara di depan umum. Tapi, seiring berjalannya waktu dan seiring dengan semakin banyak kita melakukan public speaking maka rasa tersebut akan hilang.




Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Ber-Public Speaking

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan ber-public speaking antara lain :

-Penampilan,
usahakan penampilan anda menarik dan masih dalam batas kewajaran, supaya para hadirin merasa tertarik untuk mendengar apa yang anda sampaikan.

-Ketenangan Diri jangan gugup,
Diperlukan ketenangan diri supaya informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh para hadirin.

-Cara Penyampaian,
Dalam penyampaian jangan gunakan cara yang membuat para hadirin bosan, contohnya :
Acara pertama, sambuatan ketua panitia... (setelah selesai) Acara kedua, sambutan ketua RT.....(setelah selesai)Acra Ketiga, ramah tamah.... dst.
berikan sedikit inprovisasi untuk menjaga mood para hadirin.


-Mood hadirin
Jika para hadirin terlihat sudah mulai bosan, tugas anda adalah untuk membangkitkan suasana kembali kondusif, baik dengan melontarkan lelucon atau memberikan yel-yel.

-Menghindari kate jeda "eee... "
Dalam menyampaikan informasi usahakan menghindari kata jeda yang dapat menggangu tatanan bahasa yang sudah baik, contohnya kata jeda "eee..."
kalimat---> Hadirin sekalian eee... pada hari ini kita akan eee... mengadakan prosesi eeee.....dst.

Demikian, sedikit ulasan mengenai Public speaking, semoga dapat membantu para pembaca untuk belajar ber-public speaking.


-

Sabtu, 04 Februari 2012

BELAJAR BER-DEMOKRASI

Indonesia, merupakan negara demokrasi.
Demokrasi Indonesia dilandasi oleh sila ke empat dalam PANCASILA dan dijiwai oleh sila-sila yang lain.
Sebagai warga Indonesia, kita juga harus belajar untuk berdemokrasi sejak dini.

Belajar demokrasi ? Untungnya apa sih ?
Pertanyaan itu sering muncul ketika aku menyampaikan pendapat "kita harus belajar berdemokrasi sejak dini"
dan di sini saya akan menjawabnya.

Dengan belajar berdemokrasi sejak dini, maka di hari selanjutnya terutama ketika kita hidup dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas, kita dapat menerima yang menjadi keputusan bersama dan juga bisa melatih kita untuk menyampaikan pendapat dengan cara yang positif.

Caranya?

Caranya dapat menggunakan cara yang sederhana dan berawal dari  lingkungan sekitar kita

Keluarga dan Sekolah, merupakan dua lingkungan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan seseorang. Maka dari lingkungan itulah seseorang dapat belajar berdemokrasi.

Mari kita ulas satu persatu,

1. Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama pembentukan karakter seseorang. Di dalam keluarga pula kita bisa belajar berdemokrasi. Tanpa kita sadari, kita sudah belajar berdemokrasi di dalam keluarga, contohnya :

-Musyawarah tentang tempat wisata
-Musyawarah tentang warna cat rumah
-Musyawarah tentang pemilihan menu makan

Proses itu kita jalani tanpa sadar, jadi untuk para keluarga Indonesia, lakukanlah musyawarah untuk menentukan suatu hal yang berkaitan dengan selera bersama dalam keluarga. Dengan begitu anda juga telah mengajarkan demokrasi kepada anggota keluarga anda.

2.Sekolah

Sekolah merupakan tempat kedua paling berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang setelah keluarga. Di dalam sekolah hendaknya siswa diajak untuk berdemokrasi, dan juga banyak yang telah menjalankan proses demokrasi di sekolah, contohnya:

- Proses pembentukan pengurus kelas

dalam proses ini semua warga kelas diajak untuk menyampaikan pendapatnya mengenai susunan pengurus kelas, seperti memberikan suara dalam pemilihan ketua kelas yang melalui proses voting

-Pemilu Ketua OSIS

cara ini telah banyak dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia, salah satunya di SMP PL Domenico Savio, Semarang. Sekolah saya ini, telah melakukan "PEMILU KETUA OSIS" sebanyak 2 kali dengan masa jabatan masing masing 1 tahun
Sebelum hari pemungutan suara, para kandidat diperkenankan untuk melakukan kampanye, selain itu kandidat juga diberi kesempatan untuk ber-orasi mengenai visi dan misi mereka beberapa jam sebelum pemungutan suara di hadapan seluruh warga sekolah. Setelah itu, dimulailah proses pemungutan suara,
di bawah ini merupakan foto kartu pemungutan suara





foto bagian depan



foto bagian dalam (berisi No,Nama,serta foto kandidat) 

setelah semua warga sekolah memberikan suara, maka dilakukanlah penghitungan suara.
Penghitungan suara dilakukan oleh pengurus OSIS masa bakti sebelumnya, dengan disaksikan oleh beberapa siswa.


Jadi, belajar berdemokrasi dapat kita lakukan sejak sekarang dan menggunakan cara yang sederhana.

Jumat, 03 Februari 2012

Membuat Kata Pengantar

Kata Pengantar, bisa dibilang merupakan salah satu bagian penting dari sebuah karya tulis.
Namun ada beberapa orang yang merasa kesulitan dalam membuata kata pengantar untuk karya tulis mereka.

Melalui artikel ini saya akan mengulas sedikit mengenai kata pengantar.

Pada hakikatnya kata pengantar di bagi menjadi tiga bagian pokok, perhatikan contoh di bawah ini


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas segala berkat, rahmat, dan karunua-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis berjudul P.G. Tasikmadu, yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh Ujian Nasional.Tahunajaran 2012-2013

Dalam penyusunan karya tulis ini, tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada

1.      .Br. Antonius Paryanta, FIC, M.Pd , bapak F.A. Suyanto, S.Pd, ibu.Sri Maryanti, S.Pd., ibu Susana Karsini selaku pendamping karya wisata.
2.      Bapak St. Lego Puji P., selaku wali kelas
3.      Ibu Bernadeta Devi Primasari, S.Pd., selaku guru pengampu pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan karya tulis ini.
4.      Orang tua penulis tercinta, yang telah membantu dan memberikan dorongan pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini.’
5.      Kakak penulis tercinta, yang telah memberikan semangat pada penulis dalam penyusunan karya tulis ini.
Dan kepada pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharangapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca
                                                                                  
                                                                                                                                      Penulis
keterangan :
-warna merah, bagian pertama
-warna biru, bagian kedua
-warna ungu, bagian ketiga

mari kita ulas satu persatu

1.Bagian pertama berisi ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa dan Tujuan di Buat
 nya karya tulis.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas segala berkat, rahmat, dan karunua-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis berjudul P.G. Tasikmadu, yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh Ujian Nasional.Tahunajaran 2012-2013

Keterangan :
-Warna hijau menunjukan ucapan syukur pada Tuhan YME
-Warna merah menunjukan tujuan di buatnya karya tulis.


2. Bagian kedua, berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu, sebutkan kedudukan pihak terkait yang berhubungan dengan pembuatan karya tulis jika perlu dapat disebutkan peran  yang telah diberikan.

Dalam penyusunan karya tulis ini, tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada

1.      .Br. Antonius Paryanta, FIC, M.Pd , bapak F.A. Suyanto, S.Pd, ibu.Sri Maryanti, S.Pd., ibu Susana Karsini selaku pendamping karya wisata.
2.      Bapak St. Lego Puji P., selaku wali kelas
3.      Ibu Bernadeta Devi Primasari, S.Pd., selaku guru pengampu pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan karya tulis ini.
4.      Orang tua penulis tercinta, yang telah membantu dan memberikan dorongan pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini.’
5.      Kakak penulis tercinta, yang telah memberikan semangat pada penulis dalam penyusunan karya tulis ini.
Dan kepada pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
 
Keterangan :
-Warna hijau menunjukan kedudukan pihak terkait yang berhubungan dengan pembuatan karya tulis
-Warna ungu menunjukan peran dari pihak terkait sehubungan proses pembuatan karya tulis .
 
3.Bagian ketiga, biasanya berisi kesadarn penulis akan ketdak sempurnaan karya tulis, dan permohonan kritik serta saran, dan juga dapat ditambah dengan harapan penulis.

 Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharangapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca

Keterangan:
-Warna hijau menunjukan kesadatan penulis akan ketidak sempurnaan karya tulis.
-Warna merah menunjukan permohonan kritik serta saran
-Warna ungu menunjukan harapan dari penulis.


Demikian, sedikit ulasan mengenai kata pengantar semoga dapat berguna.