Sabtu, 04 Februari 2012

BELAJAR BER-DEMOKRASI

Indonesia, merupakan negara demokrasi.
Demokrasi Indonesia dilandasi oleh sila ke empat dalam PANCASILA dan dijiwai oleh sila-sila yang lain.
Sebagai warga Indonesia, kita juga harus belajar untuk berdemokrasi sejak dini.

Belajar demokrasi ? Untungnya apa sih ?
Pertanyaan itu sering muncul ketika aku menyampaikan pendapat "kita harus belajar berdemokrasi sejak dini"
dan di sini saya akan menjawabnya.

Dengan belajar berdemokrasi sejak dini, maka di hari selanjutnya terutama ketika kita hidup dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas, kita dapat menerima yang menjadi keputusan bersama dan juga bisa melatih kita untuk menyampaikan pendapat dengan cara yang positif.

Caranya?

Caranya dapat menggunakan cara yang sederhana dan berawal dari  lingkungan sekitar kita

Keluarga dan Sekolah, merupakan dua lingkungan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan seseorang. Maka dari lingkungan itulah seseorang dapat belajar berdemokrasi.

Mari kita ulas satu persatu,

1. Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama pembentukan karakter seseorang. Di dalam keluarga pula kita bisa belajar berdemokrasi. Tanpa kita sadari, kita sudah belajar berdemokrasi di dalam keluarga, contohnya :

-Musyawarah tentang tempat wisata
-Musyawarah tentang warna cat rumah
-Musyawarah tentang pemilihan menu makan

Proses itu kita jalani tanpa sadar, jadi untuk para keluarga Indonesia, lakukanlah musyawarah untuk menentukan suatu hal yang berkaitan dengan selera bersama dalam keluarga. Dengan begitu anda juga telah mengajarkan demokrasi kepada anggota keluarga anda.

2.Sekolah

Sekolah merupakan tempat kedua paling berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang setelah keluarga. Di dalam sekolah hendaknya siswa diajak untuk berdemokrasi, dan juga banyak yang telah menjalankan proses demokrasi di sekolah, contohnya:

- Proses pembentukan pengurus kelas

dalam proses ini semua warga kelas diajak untuk menyampaikan pendapatnya mengenai susunan pengurus kelas, seperti memberikan suara dalam pemilihan ketua kelas yang melalui proses voting

-Pemilu Ketua OSIS

cara ini telah banyak dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia, salah satunya di SMP PL Domenico Savio, Semarang. Sekolah saya ini, telah melakukan "PEMILU KETUA OSIS" sebanyak 2 kali dengan masa jabatan masing masing 1 tahun
Sebelum hari pemungutan suara, para kandidat diperkenankan untuk melakukan kampanye, selain itu kandidat juga diberi kesempatan untuk ber-orasi mengenai visi dan misi mereka beberapa jam sebelum pemungutan suara di hadapan seluruh warga sekolah. Setelah itu, dimulailah proses pemungutan suara,
di bawah ini merupakan foto kartu pemungutan suara





foto bagian depan



foto bagian dalam (berisi No,Nama,serta foto kandidat) 

setelah semua warga sekolah memberikan suara, maka dilakukanlah penghitungan suara.
Penghitungan suara dilakukan oleh pengurus OSIS masa bakti sebelumnya, dengan disaksikan oleh beberapa siswa.


Jadi, belajar berdemokrasi dapat kita lakukan sejak sekarang dan menggunakan cara yang sederhana.

0 komentar:

Posting Komentar