Jumat, 06 Januari 2012

BAHASA DAERAH : BAHASA YANG (tidak) SULIT

Indonesia, negara yang luas dan terdiri dari berbagai suku yang hidup berdampingan dengan rukun. Dengan adanya beraneka ragam suku di Indonesia, pasti terdapat pula beragam bahasa daerah.
Namun, dengan adanya perkembangan zaman dan globalisasi banyak orang ( terutama remaja dan anak usia sekolah ) menganggap bahasa daerah adalah bahasa yang sulit.
Ya, bahasa daerah dianggap sulit karena berbagai macam kosakata-nya atau penyusunan kalimatnya.
contoh :
dalam bahasa jawa, tatanan bahasa atau yang disebut unggah-ungguh bahasa dibagi menjadi tiga menurut siapa yang kita ajak berbicara;

1. Basa Ngoko --->  digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih muda atau teman sebaya
2. Basa Madya ---> digunakan untuk berbicara dengan teman sebaya yang saling menghormati atau dengan orang muda yang pangkat nya lebih tinggi
3.Basa Krama --> digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua.(pada kelanjutannya bahasa krama masih di bagi menjadi beberapa bahasa lagi )



mungkin karena beraneka tatanan bahasa itu, anak muda khususnya remaja dan anak usia sekolah menganggap  bahasa daerah adalah bahasa yang sulit.

Tapi melalui artikel ini saya mengatakan dengan tegas bahwa BAHASA DAERAH : BAHASA YANG TIDAK SULIT.
saya memang bukanlah seorang ahli semua bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Tapi saya percaya pernyataan tersebut karena bahasa daerah sebetulnya dapat kita kuasai dengan baik, tapi bagaimana caranya ????
Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh banyak dan mungkin oleh semua daerah adalah dengan memasukan bahasa daerah dalam muatan lokal di sekolah. Tetapi, apakah itu merupakan cara efektif untuk anak mengenal dan bisa berbahasa daerah dengan lancar ????
menurut saya tidak, karena dalam pelajaran di sekolah anak hanya terpaku pada materi yang diajarkan dan kosakata yang digunakan pada materi tersebut, sehingga kemampuan anak dalam berbahasa daerah tidak dapat terasah secara maksimal.

Sebetulnya ada satu cara yang  mudah dan sangat murah,
yaitu dengan membiasakan berbahasa daerah di rumah dan di lingkungan sekitar. Dengan anak terbiasa mendengar orang dewasa yang notabene memiliki wawasan yang cukup dalam berbahasa daerah, anak dapat menambah  perbendaharaan kosakata bahasa daerah.
Selain itu, anak juga dapat menambah ketrampilan dalam berbicara bahasa daerah
,dengan cara berbicara kepada orang di sekitarnya menggunakan bahasa daerah.
Walaupun, pada awalnya bahasa yang digunakan tidak tepat bahkan terkesan kacau, pada akhirnya nanti anak akan dapat menguasai bahasa daerahnya dan tentu semakin cinta serta bangga dengan daerahnya.

Sekian, artikel ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca semua...

1 komentar:

  1. hmmm, bahasa daerah memang untuk skg, sprt di marjinalkan...krn hmpir sbgian org gengsi dan terkadang mrasa sulit untuk mmakainya.......

    BalasHapus